Kompas.sbs | Jakarta — Perayaan Natal 2025 dimaknai secara sederhana dan penuh empati oleh Dr. Drs. Eddy Ramon Torong, S.H., M.M.M., Advokat Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI), di tengah berbagai bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Natal tahun ini tidak dirayakan secara berlebihan, melainkan dijadikan momentum refleksi diri serta ungkapan syukur kepada Tuhan dengan berbagi kepada sesama.
Dr. Drs. Eddy Ramon Torong menyampaikan bahwa kegiatan Natal bersama keluarga dan warga sekitar, Jl, Toar II Gblok 4 No, 9, RT/RW/012/02 Tugu Utara, Kec, Koja, Jakarta Utara, telah menjadi tradisi yang rutin dilaksanakan hampir setiap tahun sebagai bentuk ucapan syukur atas kesehatan dan kekuatan yang masih diberikan Tuhan.
Menurutnya, kondisi bangsa yang tengah dilanda berbagai bencana menuntut setiap elemen masyarakat untuk menumbuhkan empati dan kepedulian sosial, khususnya kepada saudara-saudara yang terdampak musibah.
“Natal tahun ini kita maknai dengan introspeksi diri. Banyak saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah, sehingga tidak elok jika dirayakan secara berlebihan. Yang terpenting adalah empati dan kepedulian,” ujar Dr. Drs. Eddy Ramon Torong.
Ia mengungkapkan, bersama sejumlah organisasi yang diikutinya, telah berhasil menghimpun dana bantuan sosial puluhan juta rupiah. Dana terakhir sebesar Rp13.250.000 telah disalurkan ke Provinsi Sumatera Utara untuk kemudian didistribusikan kepada masyarakat terdampak bencana di wilayah Aceh, Padang, dan Sumatera Utara.
Di tengah kesibukannya sebagai advokat PERADI yang menangani berbagai perkara hukum, mulai dari sengketa pertanahan hingga perkara pidana di Jakarta dan Bali, Dr. Drs. Eddy Ramon Torong menegaskan bahwa komitmen berbagi tetap menjadi prinsip hidup yang terus dijaga.
Ia juga menekankan bahwa kepedulian terhadap korban bencana merupakan tanggung jawab bersama sebagai warga negara Indonesia, tanpa harus dilakukan secara berlebihan atau dipublikasikan secara luas.
“Berbagi itu tidak perlu digembar-gemborkan. Yang terpenting adalah ketulusan dan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” katanya.
“Natal 2025 bagi saya adalah momentum untuk bersyukur dan berbagi. Selama Tuhan masih memberi kesehatan dan rezeki, saya berkomitmen untuk terus membantu sesama. Inilah cara saya memaknai Natal sebagai seorang Nasrani,” pungkas Dr. Drs. Eddy Ramon Torong, S.H., M.M.M.
(red/tim)

