Kalbar, Melawi : Banyak yang menilai Pekerjaan Revitalisasi SMPN 1 Pinoh Selatan, menyimpang dari acuan tehnis. Proyek enak gila sebesar Rp. 2,4 M dari celengan DAK tahun anggaran 2025, dinilai bakal molor dan tidak sesuai petunjuk tehnis.
” Paket ini bakal terlambat dan meleset dari target. Progresnya masih minim, sementara anggaran sudah hampir tutup tahun. Kalaupun tuntas, kualitas dan kwantitasnya tetap jelek. Material yang digunakan juga standar rendahan, ” ungkap penduduk sekitar.
Lemotnya pengawasan internal sekolah, katanya menjadi peluang bagi pelaksana untuk mengeliminir material yang ada, sehingga volume maupun jenis bahan bangunan yang terpasang, sedikit melenceng dari dokumen RAB.
” Kemungkinan itu, jelas mas. Apalagi Kepsek, memiliki peran strategis tetapi justru jarang datang. Satu atau dua minggu sekali baru muncul. Padahal job itu dilaksanakan oleh Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP), ” singgung penduduk tersebut.
Terkait dengan itu, masyarakat tadi meminta, agar pengelola proyek rutin melakukan cek lapangan dan memantau jalannya pekerjaan. Begitu juga dengan APH, ikut menelusuri lebih dalam, berdasarkan spesifikasi tehnis atau tidak realisasinya.
” Biasanya, kalau anggaran itu totalnya miliaran rupiah, kondisi fisik bangunan tentu mantap, kuat dan kokoh. Jika ternyata lempeng, berarti di proyek tersebut ada unsur tipikornya. Ya ! mereka harus diperiksa, ” tegasnya.(007/D.arifin)

