INDRAMAYU – Jembatan Gantung Krasak di Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, kembali menuai sorotan. Infrastruktur yang baru diresmikan pada September 2024 itu dilaporkan mengalami amblas disisi timur sedalam 20cm dan tembok sudah mengalami pergeseran dan retak, meski belum genap satu tahun digunakan. Kondisi ini memicu pertanyaan serius terkait kualitas pekerjaan dan efektivitas pengawasan proyek bernilai Rp20,7 miliar tersebut.
Jembatan yang membentang di atas Sungai Cimanuk itu diresmikan langsung oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Rachman Arief Dienaputra, dengan dihadiri pejabat pusat dan daerah. Saat peresmian, proyek ini diklaim sebagai wujud komitmen pemerintah dalam memperkuat konektivitas desa dan mendukung pembangunan dari pinggiran.
Namun realita di lapangan justru menunjukkan hal sebaliknya. Amblasnya bagian jembatan dalam waktu singkat menimbulkan dugaan lemahnya pengawasan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga serah terima pekerjaan. Padahal, proyek ini memiliki spesifikasi teknis panjang total 180 meter, bentang utama 120 meter, dan lebar 1,8 meter, yang seharusnya mampu bertahan terhadap kondisi alam di kawasan Sungai Cimanuk.
Warga setempat mengaku resah dan khawatir kerusakan akan semakin parah. Selain mengganggu aktivitas harian masyarakat, kondisi ini dinilai berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jembatan.
Anggota Komisi V DPR RI Dedi Wahidi sebelumnya menyebut bahwa pembangunan jembatan ini merupakan aspirasi masyarakat sejak 2022 dan baru terealisasi pada 2024. Namun, dengan munculnya kerusakan dini, publik mempertanyakan apakah dana negara yang digelontorkan benar-benar dikelola secara profesional dan akuntabel.
Masyarakat mendesak Kementerian PUPR, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional, serta pihak terkait lainnya untuk segera melakukan audit teknis dan audit anggaran secara terbuka. Transparansi dinilai penting agar publik mengetahui penyebab pasti amblasnya jembatan dan siapa pihak yang harus bertanggung jawab.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari instansi pelaksana maupun kontraktor terkait penyebab kerusakan dan rencana perbaikan Jembatan Gantung Krasak.(Saimin)

